Catatan Mingguan: A Work In Progress
Hai.
Akhirnya setelah sekian lama, gue bisa punya buku A Work In Progress: A Memoir (by Connor Franta). I'm so happy.
Setelah hampir 3 kali bulak-balik toko buku impor, dan ternyata buku itu belum ada di toko, gue akhirnya beli buku itu di toko buku impor yang satunya, dan terpaksa harus order dulu karena bukunya belum ada di toko. Gue punya sedikit cerita menarik pas order buku itu di toko tersebut.
Mas yang jaga toko: "Kemarin juga ada yang order buku ini, emangnya buat tugas?"
Gue: "Bukan, mas, memang suka baca aja."
Setelah si masnya ngomong gitu, gue cuman senyum-senyum aja, padahal sebenarnya dalam hati pengen banget ketawa. Entah kenapa gue mikir ini agak ngakak, soalnya bukunya Connor keliatan kayak buku tugas. (Seketika dari kejauhan Connor bilang: "Iya, da buku aku mah apa atuh") (Laugh emoji)
Dan setelah beberapa hari (tepatnya hari Rabu kemarin), buku itu sampai dengan selamat ke rumah gue. Gue excited banget pas buku itu beneran ada di tangan gue, dan sempat enggak percaya kalau gue benar-benar pegang buku itu (ini agak lebay sebenarnya, haha).
Ini dia penampakan bukunya.
![]() |
(foto: koleksi pribadi) |
![]() |
(foto: koleksi pribadi) |
![]() |
(foto: koleksi pribadi) |
![]() |
(foto: koleksi pribadi) |
Cover-nya simple but beautiful. Begitu juga isinya (yang ber-genre Non-fiksi; Biografi dan Autobiografi) yang sangat menginspirasi. Di buku tersebut juga kita di suguhkan foto-foto masa kecil dan foto-foto hasil jepretan si penulis. Dan hebatnya gue baca buku ini cuman dalam waktu dua hari (jujur aja, enggak seperti biasanya gue baca satu buku bisa sampai 3-7 hari; tergantung dari ketebalan bukunya dan mood bacanya).
![]() |
(foto: koleksi pribadi) |
Walaupun gue harus rela ngeluarin uang tabungan gue dan beli buku ini (yang enggak terbilang murah), tapi gue benar-benar enggak nyesel beli buku ini. Jaga-jaga kalau ada orang yang nanya, "Kenapa?" Salah satu alasannya (selain memang gue suka sama Connor Franta) karena buku ini menginspirasi. Menginspirasi dari segi gaya hidup, friendship, fotografi dan masih banyak lagi. Ada kata-kata yang paling gue ingat dari buku ini:
I would rather have 1 amazing best friend than 100 decent regular friends. It's not about quantity, it's about quality.
Setelah baca kata-kata itu, gue langsung ngomong, "Yes, that's it.". Punya teman itu bukan karena banyaknya, tapi karena kualitas si teman itu sendiri.
Dan buku ini juga udah 15 minggu ada di daftar New York Times Best Sellers. Amazing.
Buku ini sangat gue rekomendasikan ke kalian dan ke semua kalangan orang, bahkan yang mungkin enggak tau siapa itu Connor Franta, atau yang lagi butuh inspirasi hidup. Must-have and must-read, deh, pokoknya. (Tapi, kalau enggak suka juga enggak apa-apa; enggak maksa.)
Also Watch:
See you on the next post! :D
mau tanya toko buku impor itu dimana ya? atau online gitu..?
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapuska beli dimana bukunya? dan harganya berapa?
BalasHapustoko buku import udh bnyak di indonesia, di jakarta aja bnyak bnget, salah 1 nya ada Periplus, klo mau cek lokasi toko tsb, bisa klik www.periplus.com
BalasHapus